i-Lab – Keough School of Global Affairs University of Notre Dame

Periode program: Januari – Desember 2025

Uraian

Perubahan iklim, ketahanan pasokan energi, dan kemiskinan energi merupakan tiga aspek krusial dalam transformasi energi di Indonesia. Sayangnya, isu kemiskinan energi sering kali kurang mendapat perhatian, meskipun berdampak signifikan pada sekitar 20 juta penduduk, terutama perempuan. Di wilayah tertentu, keterbatasan akses energi seperti kelangkaan minyak tanah, minimnya listrik, dan buruknya infrastruktur transportasi memperberat beban kerja perempuan dalam kegiatan domestik. Mereka sering kali harus mencari kayu bakar, yang mengurangi peluang mereka untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi produktif.

Keterbatasan akses energi bersih yang terjangkau juga memiliki kaitan langsung dengan kekerasan berbasis gender (GBV). Perempuan yang harus mencari kayu bakar di wilayah terpencil dan sulit dijangkau menjadi lebih rentan terhadap ancaman kekerasan. Kondisi ini memperparah ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender yang sudah ada. Sementara itu, pemerintah telah menunjukkan komitmen melalui kebijakan energi terbarukan, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 dan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022, untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan serta menghentikan operasional pembangkit listrik berbahan bakar batu bara pada 2030.

Pada tahun 2025, isu ini menjadi salah satu fokus dari program i-Lab Global Partner Experience (GPE) atau magang internasional yang merupakan bagian dari kurikulum program Master of Global Affairs (MGA) di Keough School,  Universitas Notre Dame, Amerika Serikat. Di Indonesia, i-Lab GPE bekerjasama dengan Yayasan Penabulu dengan mengintegrasikan program magang internasional ini dengan proyek WE FOR JET (Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia) yang berlokasi di Provinsi NTB dan NTT. Dalam program magang i-Lab GPE, Yayasan Penabulu akan berperan sebagai organisasi mitra untuk program selama satu tahun yang melibatkan 4 mahasiswa dari kampus tersebut. Para mahasiswa akan merancang dan mengimplementasikan sebuah penelitian dengan bimbingan dari Penabulu sebagai mitra serta dosen pembimbing dari i-Lab.

Proyek “WE FOR JET Indonesia,” menjadi lokus kerjasama Yayasan Penabulu  dan i-Lab GPE Universitas Notre Dame, bertujuan untuk mengembangkan model transisi energi berbasis komunitas yang inklusif. Proyek WE FOR JET Indonesia dipilih karena kesesuaian dengan tujuan i-Lab GPE dan profil para mahasiswa serta dosen pembimbing yg akan melakukan riset di Indonesia..

Produk akhir magang internasional ini, seperti data atau model yang dihasilkan, menjadi hak milik Yayasan Penabulu dengan penyimpanan jangka panjang di i-Lab, dan dapat digunakan atau dipublikasikan oleh mitra proyek dengan pengakuan kontribusi tim Master of Global Affairs (MGA). Dengan uji coba di Nusa Tenggara Barat dan Timur, proyek ini diharapkan menjadi langkah konkret menuju transformasi energi yang adil secara gender dan berkelanjutan di Indonesia.

Pendukung Program

Program ini didukung oleh i-Lab – Keough School of Global Affairs University of Notre Dame, periode program Januari-Desember 2025.