“Tugas kita adalah meningkatkan kapasitas dan menjual diri.” (Anick HT, 2022).
Networking ditambah proposal, ibarat sepasang kunci yang sebaiknya tidak dipisahkan. Sebab, keduanya dapat memberikan nafas keberlanjutan bagi organisasi dan program beserta kegiatannya, dari tingkat Nasional, provinsi sampai kabupaten. Bagaimana menuju keberlanjutan? Pertanyaan ini dijawab pelatihan “Pengembangan Proposal Program untuk Mengakses Sumber Dana Daerah”, Kamis, 22 September 2022.
Gabriella Sudewo, pembicara pelatihan ini, membagikan rahasia cara melamar si pemberi dana melalui proposal. Dia bilang dalam pengajuan, kita perlu memperkenalkan diri dan menampilkan kemampuan lembaga pada bagian “latar belakang” proposal. Selanjutnya, secara spesifik, dia jelaskan dari rencana kegiatan, rencana capaian, sampai anggaran. Tapi, apa yang menjadi pertimbangan pendonor terhadap lamaran kita? Tak lain adalah anggaran yang masuk akal. Lalu, seperti apa yang membuat proposal itu menarik perhatian?
Tidak berbeda dengan Gabriella, Anick HT, pembicara kedua pelatihan, berkali-kali mengatakan pengenalan diri lembaga. Malah, proses ini merupakan langkah awal dalam pengajuan dana kepada pemerintah daerah. Dia menambahkan poin-poin penting, tapi tidak ada template proposal yang seragam—setiap kementerian berbeda.
Dalam proposal, pemerintah daerah akan memperhatikan “kegiatan-kegiatan” bukan program. Suatu program akan menurunkan banyak kegiatan. “Ketika merumuskan program buatlah yang komprehensif, karena bisa menjadi 5 atau 6 proposal,” kata Anick. Pemerintah akan lebih memperhatikan Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau anggaran. Proposal bukanlah awal proses (awal pengajuan), tapi diberikan ketika sudah ada kerja sama. Yang pertama diajukan adalah Surat Pernyataan Minat (menjadi pelaksana pada suatu item). Biasa, antara pemerintah dan lembaga berdiskusi terlebih dahulu. Lalu, pemerintah meminta surat tersebut. Meskipun mereka tidak selalu minta portfolio lembaga. Anick menyarankan untuk tetap membuat portofolio.
Banyak hal bergizi yang Anick bagikan pada pelatihan kali ini. Untuk menonton ulang pelatihan kemarin, klik tautan ini. Bagi kamu yang tak sempat hadir, banyak hal yang perlu dicuri dari narasumber untuk menembus sumber dana pemerintah daerah.
Arif Iryawan, tim impact+, menutup sesi pelatihan dengan pesan bahwa paska kegiatan ini, impact+ akan mengundang rekan-rekan mitra OMS untuk bersimulasi atau melakukan praktik pembuatan proposal dan dokumen pendukungnya untuk diajukan melalui mekanisme swakelola tipe 3.
“Akan ada sejumlah proposal yang akan mendapatkan bimbingan teknis intensif dari tim impact+ agar menjadi proposal yang siap untuk diajukan. Tunggu informasi selanjutnya dari kami”, ujar Arif menutup pelatihan.
Sumber: https://impact-plus.id/service/mengembangkan-proposal-program-untuk-akses-sumber-dana-daerah/