UNAIDS

IDR 2.125.350.000

Periode program: Januari – September 2022

Uraian

UNAIDS telah menjadi badan koordinasi utama bagi mitra pembangunan internasional dalam penanggulangan HIV di Indonesia. Kemitraan ini terus memanfaatkan fungsi UNAIDS yang ada untuk menyatukan semua PBB dan lembaga teknis lainnya yang terlibat dalam mencapai target rencana percepatan pengobatan.

USAID-PEPFAR memberikan dukungan kepada UNAIDS untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan nasional untuk menggunakan informasi strategis guna melakukan analisis kaskade pengobatan rutin guna meningkatkan pemberian layanan, pengembangan kebijakan PrPP dan Skrining berbasis masyarakat untuk implementasi yang berskala, dan meningkatkan kapasitas masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dalam mendukung percepatan pengobatan.

Mencermati keberhasilan tahun pertama, UNAIDS bermaksud untuk melanjutkan kemitraan dengan Yayasan Penabulu untuk pelaksanaan tahun kedua Strategi 1 untuk periode Januari hingga September 2022. Selain itu, dengan menggunakan hibah ROP 20/21, ruang lingkup Pekerjaan Yayasan Penabulu juga akan diperluas untuk menyediakan peningkatan kapasitas kontrak sosial bagi masyarakat mitra pelaksana. Hal ini sebagai tanggapan atas permintaan bantuan teknis UNAIDS dari Indonesia AIDS Coalition, CSO PR dari Global Fund yang baru ditugaskan, untuk mendukung persiapan percontohan kontrak sosial dan untuk memberikan dukungan teknis selama pelaksanaan percontohan kontrak sosial di Global Pelaksanaan hibah dana pada tahun 2022-2023.

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas OMS untuk berkontribusi lebih berarti bagi pencapaian target global 95-95-95 untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030.

Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas CSO di berbagai bidang program dalam pelaksanaan intervensi HIV AIDS, menerjemahkan model-model inovatif dan praktik-praktik yang baik dalam pemberian layanan berbasis masyarakat pencegahan dan pengobatan HIV yang diprakarsai oleh LINKAGES/EpiC di Jakarta ke dalam konteks OMS di luar wilayah Jakarta, meningkatkan kapasitas dan kelayakan CSO untuk mengakses dana kontrak sosial melalui skema pendanaan lokal,

Mitra pelaksana dalam hal ini akan melakukan kegiatan dengan empat fase, fase pertama perencanaan pengembangan kapasitas kelembagaan dan program untuk OMS, fase kedua Institutional and programmatic capacity building provision for CSOs, fase ke tiga meningkatkan kapasitas OMS dalam Kontrak Sosial dan di fase ke empat memulai proses untuk menyediakan akses berkelanjutan ke pengembangan kapasitas kelembagaan dan program kepada kelompok OMS yang lebih luas.

Pada tahun pertama implementasi Strategi 1 yang terdiri dari Oktober 2020 hingga Oktober 2021, UNAIDS telah dibantu oleh Yayasan Penabulu sebagai mitra pelaksana. Yayasan Penabulu adalah organisasi masyarakat sipil yang fokus pada pemberdayaan masyarakat sipil Indonesia. Penabulu terkenal dengan keahliannya yang tinggi dan pengalamannya yang panjang dalam memberikan bantuan peningkatan kapasitas bagi organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Sepanjang tahun pertama proyek ini, kami telah menilai 35 organisasi berbasis masyarakat di 26 kabupaten prioritas. Penilaian tersebut menangkap kapasitas organisasi-organisasi ini terkait dengan platform organisasi, manajemen organisasi, tata kelola, dan keberlanjutan. Berdasarkan penilaian, kami telah menghasilkan modul peningkatan kapasitas dan melakukan pelatihan untuk 34 organisasi berbasis masyarakat

Yayasan Penabulu akan menjalankan proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas OMS untuk berkontribusi lebih berarti bagi pencapaian target global 95-95-95 untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030. Dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan serta melakukan sosialisasi kepada perwakilan elemen masyarakat desa untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan proyek dalam rangka transparansi pelaksanaan proyek.

Pendukung Program

UNAIDS, dengan periode program Januari – September 2022  dengan total pembiyayaan IDR 2.125.350.000