USAID

Agreement No.72049723CA00004 (amandemen)

USD. 36.749

Periode program: 11 Juli 2023 – 29 Februari 2024

Uraian

Dengan angka kejadian 354 per 100.000 pada tahun 2021, Indonesia berada di urutan ke-2 di antara negara-negara dengan beban TB yang tinggi. Hal ini karena Indonesia menghadapi tantangan berupa kurangnya koordinasi antara sistem kesehatan pemerintah dan swasta yang mengakibatkan banyak pasien yang tidak terdeteksi, lemahnya penemuan kasus aktif, rendahnya kualitas layanan kesehatan primer (Puskesmas), kurangnya integrasi layanan TB, serta terbatasnya partisipasi masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan TB. Untuk mengatasi tantangan kronis ini – yang tidak hanya mempengaruhi program TB – Pemerintah Indonesia menyadari bahwa diperlukan pendekatan integrasi sistem layanan kesehatan yang lebih holistik, yang berfokus pada desentralisasi dan ketahanan.

BEBAS-TB hadir berupaya untuk mengatasi situasi tersebut dengan pendekatan yang dirancang  mengatasi kesenjangan kritis dalam program TB di Indonesia, menyelaraskan seluruh sistem layanan kesehatan – baik publik maupun swasta – untuk mencapai pencegahan dan layanan TB yang lebih terintegrasi, terkoordinasi, berkualitas, dan memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam advokasi, implementasi, dan akuntabilitas. Proyek ini melibatkan penyedia layanan swasta, mengkatalisasi koordinasi dan kolaborasi yang bermakna dengan sistem kesehatan masyarakat, menargetkan populasi berisiko tinggi, menerapkan pendekatan yang berpusat pada pasien, dan memperkuat sistem puskesmas dan jejaring diagnostik TB sensitif obat (DS) dan TB resisten obat (DR) serta mendorong partisipasi masyarakat. Selain itu juga memperkuat Sistem Kesehatan yang Tangguh dan Berkelanjutan (Resilient and Sustainable Systems for Health) WHO dengan meneruskan Kerangka Akuntabilitas Multisektoral WHO untuk TB ke provinsi dan kabupaten/kota – dengan demikian akan tercipta sistem yang efektif dan saling terhubung untuk melibatkan aktor swasta, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil dalam merencanakan, menganggarkan, memobilisasi sumber daya, serta melakukan pemantauan dan evaluasi (M&E) untuk akuntabilitas di setiap tingkat.Adapun tujuan BEBAS-TB adalah membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi epidemi TB dan mencapai target eliminasi TB pada tahun 2030.

Yayasan Penabulu merupakan salah satu anggota konsorsium BEBAS-TB yang focus pada Peningkatan kualitas pemberian layanan TB dan Partisipasi masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Periode proyek adalah 5 tahun (2023-2028) dengan cakupan wilayah 4 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara.

Pendukung Program

Program ini didukung oleh USAID, periode program adalah 11 Juli 2023 – 30 September 2023 dengan total dukungan dana sebesar USD. 36.749