USAID

Perjanjian Kerjasama No. 72049724CA00002

USD. 15.000.000

Periode program: 7 Maret 2024 – 6 Maret 2029

Uraian

Pendekatan Public Health Care (PHC), menurut WHO (2022), berfungsi sebagai batu penjuru bagi Universal Health Coverage (UHC), memungkinkan negara untuk mengoptimalkan tingkat dan distribusi yang adil dari kesehatan masyarakat dan kesejahteraan. Ini dicapai dengan memfokuskan pada kebutuhan dan preferensi individu dan komunitas sejak dini dan sepanjang siklus hidup layanan.

Mulai tahun 2023, Kemenkes telah melakukan uji coba Integrated Public Helath Care (I-PHC) dengan merevitalisasi peran Posyandu dan Puskesmas di 9 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Uji coba ini mencakup tiga elemen dasar I-PHC: 1) Memberikan layanan sepanjang siklus hidup; 2) Meningkatkan aksesibilitas layanan di tingkat masyarakat, dengan fokus kuat pada tindakan promosi dan preventif; 3) Melaksanakan PWS melalui dashboard tingkat desa dan kunjungan rumah. Selama 3 tahun ke depan, Kemenkes berencana untuk memperluas program I-PHC untuk mencakup 40 kabupaten/kota.

Yayasan Penabulu mengidentifikasi tantangan potensial yang mungkin timbul selama pengembangan dan implementasi program I-PHC. Tantangan-tantangan ini meliputi berbagai area, termasuk kebijakan dan regulasi, peran lintas sektor, fasilitas dan infrastruktur, sumber daya manusia, manajemen dan penyajian data, pemberdayaan individu, partisipasi masyarakat, dan integrasi dalam sistem pengembangan desa.

Yayasan Penabulu, dengan dukungan dari USAID, akan melaksanakan proyek INTEGRASI untuk mendukung Kemenkes dalam mencapai tujuan meningkatkan status kesehatan warga Indonesia dalam sistem kesehatan yang adil dan tangguh. Proyek ini bertujuan untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sistem PHC nasional dan sub-nasional. Ini akan dilakukan dengan memberikan bantuan teknis yang strategis, responsif, dan terkoordinasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menginnovasi reformasi yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan bagi warga Indonesia sepanjang siklus hidup mereka.

Melalui kegiatan 5 tahun, INTEGRASI akan beroperasi di 20 kabupaten/kota di Sumatera Utara, Banten, dan potensial di provinsi lain sesuai kesepakatan dengan USAID dan pemangku kepentingan utama. Untuk mendukung tiga elemen kunci I-PHC, INTEGRASI menggunakan dua jalur intervensi: 1) memperkuat Posyandu dan kader di bawah kerangka kepemimpinan desa dan 2) memperluas jangkauan layanan Puskesmas melalui pendirian/revitalisasi Pustu di bawah kerangka layanan kesehatan yang disediakan oleh Dinkes kabupaten/kota. Proyek ini bertujuan untuk mencapai setidaknya tiga IR untuk memenuhi tujuannya, yang meliputi meningkatkan akses berkelanjutan terhadap pengiriman layanan berkualitas sepanjang kontinum perawatan/siklus hidup, meningkatkan pembelajaran I-PHC untuk peningkatan program dan kebijakan, dan meningkatkan manajemen dan kinerja sistem kesehatan untuk memungkinkan dan mempertahankan I-PHC di Indonesia.

INTEGRASI akan mengatasi tantangan yang diidentifikasi oleh Yayasan Penabulu dalam mengimplementasikan model I-PHC, dengan fokus khusus pada tantangan yang terkait dengan peran masyarakat sipil. Proyek INTEGRASI bertujuan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sistem perawatan kesehatan primer nasional/sub-nasional. Ini mencapai tujuan ini melalui bantuan teknis yang strategis, responsif, dan terkoordinasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menginnovasi reformasi yang mengarah pada peningkatan kesehatan bagi warga Indonesia sepanjang siklus hidup mereka.

Pendukung Program

Program ini didukung oleh USAID berdasarkan  Perjanjian Kerjasama No. 72049724CA00002, periode 7 Maret 2024 – 6 Maret 2029 dengan total dukungan dana sebesar USD. 15.000.000, Lokasi kerja Provinsi Sumatra Utara dan Banten