Kegiatan pelatihan “ISAK 35 dan Pengantar Pajak untuk Organisasi Nirlaba”, dengan narasumber Hadi Prayitno (Finance Management Consultant) dilaksanakan dalam 2 (dua) hari. Hari pertama diikuti oleh 26 (dua puluh enam) orang dari 17 (tujuh belas) CSO, sementara pada hari kedua diikuti oleh 19 (sembilan belas) orang dari 13 (tiga belas) CSO. Menurunnya jumlah peserta ini dan polanya dari waktu ke waktu sudah menjadi topik bahasan di pertemuan evaluasi proses program impact+ (3 September 2021) yang sebelumnya dinilai melalui pengisian Angket Evaluasi Kegiatan. Terima kasih atas partisipasi Anda untuk peningkatan kualitas program impact+.

Dalam pertemuan evaluasi tersebut, disampaikan juga bahwa diakhir program impact+ ini akan ada kegiatan pendampingan bimbingan teknis intensif bagi 10 (sepuluh) mitra impact+ yang terpilih. Hal yang menjadi pertimbangan pemilihan adalah asesmen awal, pemantauan keikutsertaan sesi-sesi impact+, hasil rekomendasi dalam “raport” per CSO yang pernah dikirimkan, dan keterwakilan CSO dari tingkatan berkembang, menengah dan mapan.

Pelatihan dibuka oleh Arif R. Iryawan, Riset Spesialis dari Yayasan Penabulu, juga senyuman sahaja Hadi Prayitno seraya mengajak peserta untuk berinteraksi. Katanya, “Jangan sungkan untuk berkonsultasi, saya siap berdiskusi.” Ia juga mengingatkan ISAK 35 wajib dilakukan oleh setiap organisasi, koperasi maupun korporasi.

Istilah “organisasi nirlaba” pun dijelaskan oleh Hadi― yang sebelumnya digunakan PSAK 45, berubah menjadi “non laba” pada ISAK 35―sebab aktivitas utama tidak berorientasi mencari laba, namun bukan berarti tidak menghasilkan laba (nirlaba). Lain dari itu, istilah “aset netto tidak terikat” dan “aset netto terikat” berubah menjadi “aset netto tanpa pembatasan” dan “aset netto dengan pembatasan, serta “laporan aktivitas” menjadi “laporan penghasilan komprehensif.”

Saat waktu memaparkan kolom atau lajur yang berubah, Hadi langsung mengambil studi kasus dengan membuka program SmartExcel. Melihat kode dan angka pasti pusing buat kita yang memang pekerjaannya bukan keuangan. Tapi peserta yang ikut hampir semua deskripsi pekerjaannya keuangan. Jadi program ini memang diperuntukkan pengguna atau staf bagian keuangan dan akuntansi.

Lalu bagaimana cara membuat kode-kode akuntansi pada laporan keuangan ISAK 35? Tonton saja video lengkapnya di halaman ini. Meski pelatihan seputar laporan keuangan, tapi tidak membosankan, loh. Pun, tampilan desain pelatihan dipenuhi gambar grafis dan Hadi Prayitno dalam menjelaskan materi tidak duduk seperti narasumber di webinar lain, tapi berdiri dengan santai.

Sumber: https://impact-plus.id/service/pelatihan-3-sesi-1-laporan-keuangan-bagi-organisasi-nirlaba-sesuai-isak-35/