Pembangunan Inklusif
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan. Penabulu meyakini bahwa pembangunan ekonomi harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan inklusif.
Pembangunan kini adalah model pembangunan eksklusif. Pembangunan yang hanya menjadikan aspek pertumbuhan ekonomi sebagai satu-satunya tujuan pencapaian; sehingga terkadang terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa pemerataan kesejahteraan yang disertai dengan tingginya angka pengangguran, tingkat kemiskinan yang tinggi, dan angka gini ratio yang semakin melebar, serta daya dukung lingkungan yang terus menerus terdegradasi sebagai akibat proses pembangunan.
Banyak kelompok yang terpinggirkan dari pembangunan karena jenis kelamin, etnis, usia, orientasi seksual, kecacatan atau kemiskinan. Ketidaksetaraan pembangunan jelas menjadi efek dari model pembangunan eksklusif tersebut. Aset terbesar akan selalu hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang.
Pembangunan inklusif yang juga mengurangi tingkat kemiskinan hanya bisa terwujud jika semua pihak berkontribusi untuk menciptakan peluang yang setara, berbagi manfaat pembangunan dan memberikan ruang partisipasi seluas-luasnya dalam pengambilan keputusan; seluruhnya didasarkan pada penghormatan atas nilai dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, partisipatif, non-diskriminatif dan akuntabel.
Strategi utama pembangunan inklusif adalah penciptaan lapangan kerja produktif dan menguntungkan, penyediaan jaring pengaman sosial yang efektif dan efisien untuk melindungi mereka yang tidak mampu bekerja atau yang terlalu sedikit mendapatkan manfaat pembangunan, peningkatan pelayanan publik dasar dan dukungan kebijakan publik yang memadai.
Program diimplementasikan sebagai pengembangan model pembangunan ekonomi lokal, dengan pelibatan penuh peran pemerintah, sektor bisnis dan masyarakat sipil. Model ini diterjemahkan dalam bentuk intervensi program antara lain: kajian strategis potensi ekonomi daerah, pengembangan dokumen dan kesepakatan perencanaan secara partisipatif, pengembangan forum multipihak, advokasi kebijakan publik yang dibutuhkan untuk membangun iklim pembangunan inklusif dan dukungan bagi usaha kecil dan menengah (terutama yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam).
- Local Economic Development Strategic Planning and Actions for Local Governments towards ASEAN Economic Community 2015
- Kawasan Percontohan Ekonomi Inklusif Berbasis Sektor Pariwisata Sanur
- Mengelola Risiko Melalui Pembangunan Ekonomi (MERD)
- Kabupaten Sintang dan Kabupaten Putussibau, Kalimantan Barat
- Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara
- Kabupaten Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara
- Kabupaten Badung, Bali
- Kecamatan Kulawi dan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah
- Kecamatan Grobogan, Jawa Tengah
- Kecamatan Padang Pariaman, Sumatera Barat
- Kecamatan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat
- Indonesia Sustainability Center
Aliansi kerja Penabulu bersama IBCSD dan Synthesis dalam mengembangkan lebih jauh model dan praktik tata kelola perusahaan yang berkelanjutan
- Upacaya | Layanan Pengembangan Bisnis Sosial
Unit layanan Penabulu Alliance yang fokus pada pengembangan model bisnis sosial, terutama bagi usaha masyarakat yang berbasis pemanfaatan sumber daya alam
- Interface | Mendorong Keterbukaan Informasi Publik
Unit layanan Penabulu Alliance yang bekerja untuk pengembangan platform antarmuka berbasis TIK guna mendorong keterbukaan informasi publik dan membuka ruang dialog yang setara antara pemerintah dan warga
-
- UCLG ASPAC (United Cities and Local Governments Asia-Pacific)
Chapter regional terbesar dari UCLG, berbasis di Jakarta, Indonesia, pusat pengetahuan tentang isu-isu pemerintah daerah di Asia Pasifik
-
- IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable Development)
Salah satu chapter dari WBCSD yang terdiri dari kumpulan perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan memiliki komitmen dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, keseimbangan ekologi dan perkembangan sosial
Mitra konsultan pengembangan skema, strategi, rencana, peta jalan hingga instrumentalisasi dan permodelan pembangunan berkelanjutan yang bekerja berbasiskan kajian dan riset
Di lebih dari 40 negara di dunia, hampir 6.000 anggota tim Mercy Corps bekerja berdampingan dengan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan, bencana, konflik kekerasan, dan dampak akut dari perubahan iklim. Mercy Corps berkomitmen untuk menciptakan perubahan global melalui dampak lokal – 85 persen anggota tim kami berasal dari negara tempat mereka bekerja.
Mercy Corps membawa pendekatan komprehensif untuk setiap tantangan, mengatasi masalah dari berbagai sudut. Berkat dukungan dari komunitas global Mercy Corps yang luas, Mercy Corps telah memberikan 4 miliar USD bantuan penyelamatan untuk memenuhi kebutuhan mendesak lebih dari 220 juta orang selama hampir 40 tahun. Mercy Corps juga melampaui bantuan darurat, bermitra dengan pemerintah daerah, perusahaan yang berpikiran maju, wirausahawan sosial dan orang-orang yang tinggal di komunitas yang rapuh untuk mengembangkan solusi berani yang memungkinkan perubahan berkelanjutan.