ICCO dan Kerk in actie

Kontrak nomor 11.0323/009

IDR 1,748,100,000

Periode program: 01 Oktober 2018 – 30 Oktober 2019

Uraian

Pada hari Jumat, 28 September 2018 pukul 13:59 Waktu Indonesia Barat (WIB) terjadi gempa bumi berkekuatan 6,0 dengan episentrum di daratan di 61 km sebelah utara Palu, dengan kedalaman 10 km mengguncang Kabupaten Donggala. Kemudian gempa dengan kekuatan 7,4 kembali mengguncang daerah Palu dan Donggala pada pukul 17,02 WIB dengan pusat gempa di 27 km timur laut Donggala dengan kedalaman 10 km, diikuti oleh tsunami yang melanda pantai Talise di Kota Palu dan pantai barat Donggala, dengan ketinggian gelombang tsunami antara 1 – 4 meter. Hingga 5 Oktober 2018, ada 437 gempa susulan dengan intensitas menurun. Otoritas Manajemen Bencana Nasional Indonesia (BNPB) telah menginformasikan bahwa jumlah korban akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi mencapai 2.073 orang meninggal, 680 orang hilang, 11.000 orang luka-luka dan 78.994 orang mengungsi.

Program ini dirancang untuk melakukan penilaian dan analisis pasar dalam kaitannya dengan tanggap darurat terhadap gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi dan Donggala. Program ini terbagi menjadi tiga kegiatan utama diantaranya:

  1. Analisis Pasar untuk Keseluruhan Area Terdampak Bencana. Kegiatan penilaian dan analisis sistem pasar dilakukan menggunakan alat Rapid Assessment of Markets (RAM), dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi tindakan kemanusiaan awal yang diambil untuk memastikan kelangsungan hidup masyarakat terdampak bencana; untuk melindungi keamanan pangan dan mata pencaharian mereka.
  2. Dukungan Emergency Respon. Kegiatan ini berupa dukungan kepada korban bencana, diantaranya shalter hunian sementara, sanitasi, sekolah darurat dan peralatan sekolah, serta dukungan berupa pos gizi dan kesehatan bagi balita, ibu hamil dan menyusui.
  3. Pemulihan Sistem Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana. kegiatan ini akan lebih berfokus kepada pengembangan sistem perencanaan awal pemulihan mata pencaharian masyarakat yang terdampak. Serta kegiatan ini juga akan mengajak masyarakat dan pemerintah desa untuk menyusun pengembangan kerangka pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat yang mencakup penyusunan peta indikatif tanggap bencana serta SOP penanggulangan resiko bencana berbasis masyarakat.

Kegiatan ini menjadi bagian dari penilaian kebutuhan darurat setelah terjadi bencana dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam analisis tanggapan awal yang akan mendukung intervensi bantuan. Analisis pasar juga mengarah pada program pemulihan berbasis pasar dengan manfaat-manfaat berikut: mengurangi risiko membahayakan sistem pasar dan membantu pemulihan kembali fungsi pasar.

Pendukung Program

Program ini didukung oleh ICCO dan Kerk in actie, dengan total dukungan dana sebesar IDR 1,748,100,000.