Antusiasme OMS mitra program impact+ dalam mengikuti proses pelatihan “Struktur dan Majemen SDM Organisasi dan Proyek” terbilang cukup baik. Hal ini terlihat dari ragam curah diskusi dan tanggapan dari para peserta atas paparan materi yang disampaikan oleh para narasumber. Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 9 September 2021, selama kurang lebih 3 jam tersebut dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi dengan dimoderatori oleh Arif R. Iryawan, tim impact+.

Sesi pertama dengan topik “Struktur SOP dan Pengelolaan SDM Organisasi” disampaikan oleh Sudarwanto, Community Engagement Specialist Yayasan Penabulu. Selama 2 jam, Sudarwanto memaparkan dan bercurah pendapat bersama peserta tentang SDM, struktur organisasi dan kompetensi serta memberikan gambaran bagaimana merancang sebuah SOP organisasi. Tak luput, Sudarwanto menyajikan beberapa contoh SOP dan struktur organisasi berikut fungsi dan peran tiap level dalam struktur tersebut. Beberapa tanggapan dan pertanyaan dari peserta diantaranya bertalian dengan proses recruitment, keselarasan antara kebijakan-prosedur organisasi dan kebutuhan di lapangan terutama pada isu sensitif yang dikerjakan oleh organisasi peserta pelatihan.

Beberapa peserta, melalui pemutaran video tentang pentingnya SOP bagi sebuah lembaga, menanggapi bahwa penerapan SOP yang dikontekskan pada kebutuhan staf atau pekerjanya, dan menjamin terlaksana dan tercapainya target tiap aktivitas yang dilakukan oleh sebuah lembaga yang terjadi secara berulang-ulang. SOP pun secara berkala perlu di-review kembali kesesuaiannya.

Sesi kedua bertopik “Manajemen Personalia, Penilaian dan Mekanisme Imbal Jasa” dipaparkan oleh Suhendro Sugiharto dengan metode yang renyah dan santai. Menggunakan tools pembelajaran 2 (dua) video, setidaknya memberikan kemudahan bagi para peserta untuk memahami pentingnya kemampuan organisasi untuk mengelola personel, termasuk setiap perubahan dan dinamikanya, dalam lembaganya sesuai dengan peran dan fungsinya. Ketika peran dan fungsi tersebut terlaksana secara bersama-sama maka dapat dipastikan pencapaian maksimal dari apa yang ditargetkan. Disamping itu, sangat penting menjaga hubungan intra dan inter-organisasi serta menjaga dan merawat kebelanjutan dari pola yang sudah dibangun agar tidak terjadi penghambat aktivitas hingga yang bersifat destructive.

Diakhir sesi, Suhendro meminta feedback peserta melalui fitur polling untuk melihat apakah organisasi peserta pelatihan membuat aturan khusus mengenai mekanisme rutin penilaian kinerja dan apakah aturan tersebut diaplikasikan secara rutin. Dari 29 respons, peserta dominan menanggapi bahwa organisasi memiliki aturan khusus tersebut secara mandiri, dan sebagian lainnya ada yang mengikuti skema donor dan ada juga yang belum memiliki aturan tersebut dalam organisasinya.

Sumber: https://impact-plus.id/service/pelatihan-4-struktur-dan-manajemen-sdm-organisasi-dan-proyek/