Monitoring Evaluation and Learning Director for INTEGRASI Project

MEL Director

The INTEGRASI project aims to support the GOI in enhancing national/sub-national primary healthcare systems. It achieves this objective through strategic, responsive, and coordinated technical assistance to develop, implement, and innovate reforms that lead to improved health for Indonesians across the lifecycle.

USAID considers PHC (Primary Health Care) as the cornerstone of its health portfolio. By intensifying its focus on PHC, USAID intends to diminish program silos and enhance coordination among its global health program investments, including those in Indonesia. USAID, in partnership with the Penabulu Foundation through the INTEGRASI project, aims to achieve the outcome: the realization of the PHC transformation agenda in targeted provinces from 2023 to 2028. This will be evidenced by the effective and equitable coverage of PHC services and improved financial protection under UHC (Primary Health Care).

Position Location : Jakarta, Indonesia

 Role and Responsibilities

Manage monitoring and evaluation processes:

  • Make sure project monitoring follows grant and project agreements, ensuring data quality and methods of collection.
  • Regularly check management information systems.
  • Ensure recommendations from evaluations are understood and acted upon.
  • Set up performance measures.

Create program performance monitoring plans, indicators, and tools:

  • Gather, validate, and analyze program performance data.
  • Plan and oversee evaluations, research, and assessments.
  • Develop strategies to share evaluation findings, case studies, and knowledge products.
  • Improve efficiency in collecting and using performance data.
  • Offer M&E guidance to technical teams.

Executing Monitoring and Evaluation policies and strategies involves:

  • Contributing to finalizing M&E frameworks and developing tools like M&E plans, data collection, and analysis tools.
  • Providing technical support to strengthen M&E systems and offering on-site assistance.
  • Assessing partners’ M&E practices and guiding improvements.
  • Creating quarterly, and annual programmatic reports and facilitating program reviews.

Qualification

Master in public health or other relevant fields has more than 8 years of experience in the field of health program development and management. Have the skills to write reports, create publication products from the results of project data analysis, and develop project evaluation concepts.

Penabulu Foundation’s values and commitments

Penabulu Foundation is committed to preventing any type of undesirable behavior in the workplace including sexual harassment, exploitation, and abuse, lack of integrity, and financial misconduct; and is committed to promoting the well-being of children, youth, adults, and beneficiaries with whom Penabulu Foundation collaborates. Penabulu Foundation requires all staff and volunteers to share this commitment through a code of conduct. Penabulu Foundation prioritizes ensuring that only those who possess and demonstrate the above values can work with Penabulu Foundation.

All job offers offered by Penabulu will be based on appropriate checks/screenings for criminal records and financial checks related to terrorism. Penabulu Foundation will request information from job applicants through previous workplaces about findings of sexual violence and sexual harassment during employment or incidents that are being investigated when the applicant leaves work. By applying, applicants have understood the recruitment procedures of the Penabulu Foundation, Penabulu Foundation is committed to ensuring diversity and gender equality in the organization and encourages applicants from diverse backgrounds to apply.

How to apply?

Please send your CV and application to hr@penabulu.id. Please complete the required information including contact details of three (3) referees from previous employment.

Closing date: April 5th, 2024

About Us

Penabulu was established in 2002. At the beginning of its journey, the Penabulu Foundation conducted capacity building for civil society organizations in the financial sector. Penabulu Foundation has experience in developing services to increase capacity in the field of organizational management, such as making strategic planning and organizational SOPs. In its development, Penabulu Foundation encourages itself to act as a “civil society resource organization”. As a CSRO, Penabulu Foundation manages and develops enabling conditions for domestic resource mobilization for civil society organizations. Penabulu Foundation has an extensive network with around 200 civil society organizations in Indonesia for program implementation.

Terms and Conditions

  1. Penabulu Foundation may conduct background checks on shortlisted candidates for 7 working days.
  2. Penabulu Foundation will only contact selected candidates.
  3. Penabulu Foundation is not responsible for false information obtained from applicants.
  4. Penabulu Foundation does not collect payment fees related to the recruitment process.
  5. Please note that applications will be reviewed by the Penabulu Foundation administration team.
  6. Acceptance of applicants will be determined by the terms and conditions of the Penabulu Foundation.
  7. All information that has been recruited must be fulfilled promptly following the time limits set by the Penabulu Foundation.

Integrasi Jaringan Perawatan Kesehatan Primer melaluiPeningkatan Kualitas Layanan, Penguatan Kebijakan yang Mendukung, dan Memperkuat Kerangka Institusional Di Provinsi Sumatera Utara dan Banten (INTEGRASI)

Konsultan Peneliti Riset Kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET

Tentang Kami

Penabulu didirikan tahun 2002. Pada awal perjalanannya, Yayasan Penabulu melakukan peningkatan kapasitas bagi organisasi masayarakat sipil di bidang keuangan. Kemudian, Yayasan Penabulu mengembangkan layanan untuk meningkatkan kapasitas di bidang manajemen organisasi, misalnya pembuatan perencanaan strategis organisasi. Yayasan Penabulu mendorong dirinya untuk berperan sebagai “Civil Society Resource Organization (CSRO)”. Sebagai CSRO, Yayasan Penabulu mengelola dan mengembangkan kondisi pemungkin untuk mobilisasi sumberdaya domestik bagi organisasi masyarakat sipil. Yayasan Penabulu memiliki jaringan yang luas dengan sekitar 200 organisasi masyarakat sipil di Indonesia untuk implementasi program.

Latar Belakang

Masyarakat, terutama perempuan dan orang dengan disabilitas, memiliki akses yang terbatas terhadap energi yang terjangkau dan dapat diandalkan. Di Indonesia, sekitar 20 juta orang tidak memiliki akses listrik, banyak di antaranya berada di pulau-pulau terluar atau daerah terpencil lainnya di mana masalah logistik dan penduduk yang jarang membuat solusi berbasis jaringan menjadi sulit. Mayoritas orang yang tidak memiliki layanan energi modern tinggal di daerah pedesaan dan terpencil, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Di daerah-daerah ini, ketersediaan minyak tanah yang terbatas, jumlah energi listrik yang terbatas, dan wilayah pulau yang sulit dijangkau oleh transportasi membuat beban kerja perempuan semakin berat, meningkatkan waktu kerja karena mereka harus mencari kayu bakar, serta menghilangkan peluang pengembangan ekonomi. Bagi perempuan dan orang dengan disabilitas, situasi ini menyebabkan peningkatan risiko keamanan dan keselamatan dalam mengakses kebutuhan hidup. Selain itu, relasi kuasa yang tidak seimbang yang disebabkan oleh norma-norma sosial di masyarakat dan budaya patriarki turut membatasi peran perempuan dalam masyarakat, termasuk menyuarakan pendapat mereka tentang pilihan energi.

Di sisi lain, ada dorongan kuat untuk transisi energi di Indonesia, di mana komitmen dan kebijakan yang jelas untuk mendukung hal ini muncul dalam skala nasional. Pemerintah telah menetapkan kebijakan bauran energi di Indonesia untuk mendorong akselerasi pemanfaatan Energi Baru dan terbarukan. Melalui Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, target bauran energi baru dan terbarukan pada tahun 2025 paling sedikit 23% dan 31% pada tahun 2050. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan No. 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik dalam mempercepat transisi energi bersih melalui menghentikan operasi PLTU batu bara pada 2030.

Indonesia juga telah menetapkan tujuan untuk mencapai emisi bersih pada sektor energinya pada tahun 2050, satu dekade sebelum target saat ini dalam rencana iklim nasionalnya, dan perlu menggandakan laju pengembangan energi terbarukan sehingga setidaknya menyumbang 34% dari seluruh pembangkitan energi pada tahun 2030. Selama KTT G20 di Bali pada tahun 2022, Indonesia secara resmi meluncurkan Platform Negara Mekanisme Transisi Energi (ETM), alat koordinasi dan pengiriman kunci untuk mendorong transisi energi yang adil dan terjangkau di negara tersebut. Selain itu, Indonesia telah bergabung dengan Kemitraan Transisi Energi Adil (JETP) di Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). JETP adalah gabungan dari pinjaman konvensional, pinjaman berbasis pasar, hibah, jaminan, dan investasi swasta dari entitas publik dan swasta. Bersama-sama, mereka akan menyediakan pendanaan untuk menghentikan penggunaan energi batu bara, berinvestasi dalam infrastruktur energi terbarukan, dan mendukung masyarakat yang terdampak dalam beradaptasi dengan transisi ini. Inisiatif JETP ini diharapkan akan mempercepat kemajuan Indonesia dari energi fosil ke energi berkelanjutan. Meskipun pengakuan akan kebutuhan akan transisi yang adil telah meningkat belakangan ini, belum ada narasi yang langsung untuk mengintegrasikan perspektif gender dan inklusi dalam kebijakan dan perencanaan.

Berdasarkan situasi tersebut, Sejak Juli 2023, Yayasan Penabulu secara kolaboratif bekerja pada proyek “WE FOR JET Indonesia” yang merupakan singkatan dari Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia. Proyek ini bertujuan pada tahun 2033, perempuan dan kelompok rentan mendapatkan manfaat dan memimpin transisi energi yang adil dan transformatif yang meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian. Proyek ini didukung oleh Oxfam di Indonesia yang bekerja sama dengan empat mitra pelaksana lainnya, yaitu Gema Alam, CIS Timor, YPPS, dan PWYP. Proyek ini menargetkan perubahan mulai dari tingkat mikro, meso, hingga makro di mana tingkat perubahan yang dituju dimulai dari perubahan dalam keyakinan, sikap, praktik hingga kebijakan pemerintah dan sektor swasta, serta dari tingkat lokal hingga nasional.

Tujuan Konsultansi

Berdasarkan latar belakang di atas, Yayasan Penabulu sedang mencari 2 (dua) orang konsultan peneliti (Satu peneliti di NTB dan satu peneliti di NTT) untuk menyelenggarakan riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi rantai pasok dan pasar untuk energi terbarukan yang akan, sedang dan telah dikembangkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Hasil studi ini Secara spesifik, tujuan dari riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET dapat dijabarkan sebagai berikut:

  1. Mengindentifikasi potensi Energi Terbarukan di NTB dan NTT;
  2. Mengidentifikasi tahapan rantai pasok dan pasar energi terbarukan yang mencakup keseluruhan proses dari raw material (input) hingga ke produk final (output) di masing-masing wilaya, serta bagaimana produk diterima oleh konsumen akhir, termasuk layanan purna jual;
  3. Mengidentifikasi karakteristik dari rantai pasok dan pasar dari energi terbarukan, mulai dari proses upstream, production, dan downstream.
  4. Mengidentifikasi rekomendasi untuk pengembangan rantai pasok energi terbarukan, termasuk skema public-private partnership

Cakupan Kerja

Konsultasi ini akan dilaksanakan oleh konsultan eksternal di dalam pengelolaan Yayasan Penabulu di bawah koordinasi  Result Component Manager. Konsultan akan bertanggung jawab untuk:

  • Mengembangkan desain studi dan perangkat (tools penelitian) yang relevan untuk riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET dengan berkonsultasi bersama Yayasan Penabulu, mitra, ahli, serta sesuai dengan ToR Riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET;
  • Melakukan desk review terhadap topik penelitian (termasuk namun tidak terbatas pada transisi energi berkeadilan, pemberdayaan perempuan dalam transisi energi, dan keterkaitan antara perempuan dan perubahan iklim);
  • Melakukan penelitian lapangan, termasuk pertemuan/wawancara dengan informan kunci relevan di tingkat Provinsi dan Kabupaten NTB dan nNTT;
  • Menyusun laporan riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan ET dan Positioning Paper (Kertas Posisi) dalam bahasa Indonesia beserta lampiran (dokumentasi transkrip wawancara dan FGD, catatan pertemuan, formulir persetujuan yang ditandatangani, dan foto berkualitas baik dengan resolusi 300 dpi);
  • Merevisi laporan studi berdasarkan input dari Yayasan Penabulu, ahli, mitra relevan, serta hasil konsultasi di NTB dan NTT.

Prinsip dan Persyaratan Penelitian:

Penelitian harus mempertimbangkan prinsip dan persyaratan berikut:

  • Pendekatan partisipatif dan inklusif yang mencakup beragam pandangan dari pemangku kepentingan proyek;
  • Penggunaan metode/alat sampling yang relevan serta metode/alat kualitatif dan partisipatif untuk memahami situasi;
  • Triangulasi dan pengecekan data melalui penggunaan beberapa metode dan memvalidasi temuan awal;
  • Komunikasi yang jelas mengenai jadwal pengumpulan data, termasuk gambaran siapa yang akan menyediakan informasi tersebut;
  • Penjelasan yang jelas mengenai pendekatan untuk analisis dan interpretasi data;
  • Kepatuhan terhadap kebijakan-kebijakan Yayasan Penabulu.

Linimasa

Proyek ini diekspektasikan dimulai pada 1 Maret 2024, dan diekspektasikan selesai pada 15 Mei 2024.

Deliverables Tenggat Waktu
Penyerahan Desain Riset 5 Maret 2024
Presentasi dan Diskusi Rencana Penelitian beserta linimasa 7 Maret 2024
Konsultasi dengan ahli dan mitra 8 Maret 2024
Pengumpulan Data 11 – 22 Maret 2024
Analisis, penulisan laporan dan penyerahan draft laporan 23 Maret – 6 April 2024
Presentasi dan diskusi temuan awal 16 April 2024
Penyerahan revisi draft laporan 24 April 2024
Presentasi dan diskusi dengan ahli dan mitra 25 April 2024
Penyerahan revisi draft laporan 2 Mei 2024
Konsultasi di tingkat daerah 7 Mei 2024
Penyerahan laporan final 15 Mei 2024

 Output

Konsultan akan bertanggung jawab atas kualitas dan pengiriman tepat waktu dari hasil-hasil berikut:

  • Desain studi dan perangkat penelitian yang relevan;
  • Konsultasi dan koordinasi terstruktur dengan Yayasan Penabulu dan mitra, serta pemangku kepentingan potensial, untuk memastikan relevansi studi.
  • Laporan studi dan kertas posisi riset kajian pemetaan dan identifikasi rantai pasok dan pasar JET dan

Kualifikasi

  • Pengalaman ekstensif dalam melakukan studi-studi dengan kualitas tinggi, terutama di Indonesia;
  • Minimal 5 tahun pengalaman teknis dalam studi-studi terkait isu lingkungan, perubahan iklim, transisi energi, gender, dan inklusi sosial. Pengalaman terkait inklusi menjadi nilai tambah;
  • Memiliki kemampuan analisis dan penulisan yang baik;
  • Memiliki kemampuan komunikasi dan sensitifitas lintas kultur;
  • Lancar dalam menulis dan berbicara dalam bahasa inggris dan bahasa lokal menjadi nilai tambah;
  • Bersedia untuk bepergian di wilayah proyek dan mampu bepergian secara independen;
  • Mampu bertanggung jawab terhadap konsultansi sesuai dengan target yang telah ditentukan.

Informasi pelamar

Pelamar harus mengirimkan lamarannya ke email hr@penabulu.id dan cc ke deden.ramadani@penabulu.id paling lambat tanggal 2 Maret 2024 pukul 17:00 WIB. Silakan tulis “PENABULU-WEforJET–Konsultan Kajian Rantai Pasok dan Pasar di NTT/NTB-Nama Anda” di subjek email. Lamaran harus menyertakan

  • Cover letter
  • CV
  • Contoh publikasi tulisan/penelitian yang pernah dilakukan
  • Referensi/testimoni/daftar mitra atau rekan kerja di proyek sebelumnya (minimal tiga pihak)

Nilai-Nilai dan Komitmen Yayasan Penabulu

Yayasan Penabulu berkomitmen untuk mencegah segala jenis perilaku yang tidak diinginkan di tempat kerja termasuk pelecehan seksual, eksploitasi dan penyalahgunaan, kurangnya integritas dan pelanggaran keuangan; dan berkomitmen untuk mempromosikan kesejahteraan anak-anak, remaja, orang dewasa, dan penerima manfaat yang bekerja sama dengan Yayasan Penabulu. Yayasan Penabulu mengharapkan semua staf dan sukarelawan untuk berbagi komitmen ini melalui kode etik kami. Yayasan Penabulu menempatkan prioritas tinggi untuk memastikan bahwa hanya mereka yang memiliki dan menunjukkan nilai-nilai  diatas untuk bekerja bersama Yayasan Penabulu.

Semua tawaran pekerjaan yang ditawarkan oleh Penabulu akan didasarkan pada pemeriksaan/ penyaringan yang sesuai untuk catatan kriminal dan pemeriksaan keuangan terkait dengan terorisme. Yayasan Penabulu akan meminta informasi kepada pelamar kerja melalui tempat kerja sebelumnya tentang temuan-temuan kekerasan seksual dan pelecehan seksual selama bekerja atau insiden-insiden yang sedang diselediki Ketika pelamar meninggalkan pekerjaannya, dengan mengirimkan lamaran, pelamar telah memahami prosedur rekruitmen dari Yayasan Penabulu.

 Yayasan Penabulu berkomitmen untuk memastikan keberagaman dan kesetaraan gender dalam organisasi dan mendorong pelamar dari berbagai latar belakang untuk melamar.

Syarat dan Ketentuan

  • Yayasan Penabulu dapat melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap calon Kandidat yang terpilih selama 5-7  hari kerja;
  • Yayasan Penabulu hanya akan menghubungi kandidat yang terpilih;
  • Yayasan Penabulu tidak bertanggung jawab atas informasi palsu yang didapatkan oleh para pelamar;
  • Yayasan Penabulu tidak memungut biaya pembayaran yang berhubungan dengan proses rekrutmen;
  • Harap diketahui bahwa pengajuan lowongan akan diperiksa oleh administrasi kami dan penerimaan pelamar akan ditentukan oleh syarat dan ketentuan yang di miliki oleh Yayasan Penabulu;
  • Seluruh informasi yang telah direkrut harus dipenuhi secara tepat waktu sesuai dengan batasan waktu yang telah ditetapkan oleh Yayasan Penabulu.