Rainforest Alliance

No 00104313 (amendment No. 1)

IDR 450,000,000

Periode program: 22 Agustus 2022 – 31 Desember 2022

Uraian

Melalui tagline “Sintang Lestari”, Kabupaten Sintang telah berupaya dalam membentuk komitmen dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kabupaten Sintang adalah salah satu wilayah di Pulau Kalimantan yang memiliki area bernilai konservasi tinggi yang patut dijaga. Namun, wilayah ini kekurangan kapasitas untuk mengarahkan dan memantau penggunaan lahan untuk memenuhi komitmennya, yang mengakibatkan penggunaan lahan yang tidak direncanakan, deforestasi dan degradasi yang terus menerus dan kegiatan produksi terutama kelapa sawit yang tidak berkelanjutan. Untuk mengatasi masalah tersebut, RA akan bekerja sama dengan CSO lain dan pemerintah Sintang dalam perencanaan penggunaan lahan untuk melestarikan lahan berhutan dan mempromosikan produksi pertanian yang berkelanjutan. Dalam upaya meningkatkan produksi komoditi utama berkelanjutan kabupaten Sintang, para pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, telah mengembangkan rencana tingkat kabupaten untuk kelapa sawit (RAD TPD) yang sejalan dengan Rencana Aksi nasional kelapa Sawit Berkelanjutan Nasional. Dalam pelaporan kinerja pembangunan berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Sintang juga telah mengkonfirmasi dukungannya untuk menggunakan metodologi penilaian LandScale, yang dapat diakses secara luas

Pemerintah Kabupaten Sintang juga telah membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) sebagai platform Multipihak Pembangunan Lestari di Kabupaten Sintang melalui SK Bupati Sintang nomor 050/280/Kep-Bappeda/2020. Melalui Forum Multipihak ini diharapkan insiatif-inisiatif pembangunan berkelanjutan termasuk Landscale dapat membantu kabupaten Sintang untukmelahirkan visi lansekap berkelanjutan hingga dan merumuskan Collective Landscape Action Plan. Pada konteks yang lebih luas, Kemitraan multipihak ini diupayakan dapat memperkuat kesiapan investasi (investment readiness), menyebarkan modal awal dan memanfaatkan sumber daya untuk mendukung aktivitas pembangunan berkelanjutan

Diagnostik tingkat landscape dan baseline study di awal proses diperlukan untuk mengevaluasi ancaman dan factor pendorong deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan mata pencaharian pedesaan, dengan perhatian khusus pada GESI dan penetapan baseline emisi GRK Studi yang dilakukan selanjutnya akan diselaraskan dan divalidasi melalui perspektif parapihak melalui penyelenggaraan serial pertemuan dan dialog kolektif Hasil elaborasi dengan memprioritaskan keterlibatan parapihak termasuk petani kecil GESI PLC, dan lainnya ini akan menghasilkan sebuah Rancangan Rencana Aksi Landscape dan Kerangka Forum Multipihak yang efektif dalam inisiatif landscape berkelanjutan di Kabupaten Sintang, untuk mendukung implementasi proyek Business Case for Collective Landscape Action yang dijalankan oleh Rainforest Alliance.

Output dari kerjasama antara Penabulu dan Rainforest Alliance ini adalah:

1. Baseline Report Terhadap Hasil Digonostik Tingkat Landscape, untuk mengevaluasi ancaman dan pendorong deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, tantangan mata pencaharian pedesaan, dengan perhatian khusus pada masalah GESI dan penetapan baseline emini GRK.
2. Rancangan Rencana Aksi Landcape dan Krangka Forum Multipihak.

Pendukung Program

Rainforest Alliance, berdasarkan dokumen perjanjian No 00104313 (amendment No. 1), periode 22 Agustus 2022 – 31 Desember 2022 dengan total angaran IDR 450,000,000