Call For Proposal Individual Consultant – Penulisan Laporan Hasil Pengumpulan Data Baseline Usaid INTEGRASI

INTEGRASI merupakan salah satu kegiatan dukungan USAID yang dilaksanakan oleh Yayasan Penabulu sebagai implementor. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia mempercepat implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) di 20 kabupaten/kota yang di Provinsi Banten dan Provinsi Sumatera Utara.

USAID INTEGRASI telah mengumpulkan data baseline di 20 kabupaten/kota dan 52 Puskesmas dukungan sebagai langkah awal untuk memahami kesiapan implementasi ILP dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah sasaran. Data ini akan digunakan untuk menyusun target indikator USAID INTEGRASI dan menjadi dasar untuk merancang asistensi yang tepat sasaran dan relevan. Hasil baseline akan disiapkan dalam format dashboard agar dapat digunakan oleh berbagai tingkat manajemen, mulai dari Puskesmas hingga tim nasional. Untuk memastikan pengolahan, analisis, dan pelaporan data ini dilakukan secara efektif dan profesional, USAID INTEGRASI memerlukan dukungan dari konsultan.

Tujuan

Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk menghasilkan satu dokumen laporan deskriptif hasil pengumpulan data baseline USAID INTEGRASI.

Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk:

    1. Pengolahan dan menganalisis data baseline 20 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan 52 Puskesmas yang telah terkumpul dan cleaned (siap analisa)
    2. Penyusunan sub-laporan deskriptif hasil analisis data baseline Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
    3. Penysunan sub-laporan deskriptif hasil analisis data baseline Puskesmas

Lingkup Pekerjaan

  • Konsultan akan melaksanakan tugas-tugas berikut:
    1. Analisis Data: Menganalisis data untuk menghasilkan informasi deskriptif yang relevan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah sasaran
    2. Pelaporan: Menyusun hasil analisis data baseline dalam bentuk laporan deskriptif dan bahan presentasi yang akan digunakan oleh internal dan eksternal USAID INTEGRASI
    3. Koordinasi: Berkoordinasi dengan tim USAID INTEGRASI, termasuk penyampaian progres dan hasil akhir.

Hasil Kerja

Sesuai dengan lingkup pekerjaan di atas, berikut adalah beberapa hasil kerja yang diharapkan tersedia dengan adanya konsultasi ini adalah sebuah dokumen laporan deskriptif yang di dalamnya terdiri dari:

  1. Informasi hasil baseline di level Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
    1. Informasi deskriptif hasil analisis data baseline
    2. Bahan presentasi sesuai dengan laporan hasil analisis data baseline (sebagai lampiran)
  2. Informasi hasil baseline di level Puskesmas
    1. Informasi deskriptif hasil analisis data baseline
    2. Bahan presentasi sesuai dengan laporan hasil analisis data baseline (sebagai lampiran)

Kualifikasi

Kualifikasi konsultan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan hasil pengumpulan data baseline ini adalah:

  1. Gelar lanjutan dalam studi kesehatan masyarakat atau bidang terkait dengan kesehatan masyarakat
  2. Memiliki pengalaman minimal 5 tahun dalam pengolahan, analisis, dan pelaporan data kesehatan dan rekam jejak yang terbukti dalam penulisan laporan dokumen kesehatan
  3. Menguasai perangkat lunak analisis data seperti SPSS, Stata, atau lainnya
  4. Memiliki pemahaman tentang sistem kesehatan Indonesia, transformasi kesehatan layanan primer, dan kebijakan terkait
  5. Mampu bekerja secara kolaboratif dan memenuhi tenggat waktu yang ketat

Konsultan diundang untuk mengirimkan proposal melalui email ke: operation@penabulu.id dengan subjek:”Proposal untuk Integrasi – Penulisan Laporan Hasil Pengumpulan Data Baseline USAID INTEGRASI

Proposal harus diterima paling lambat hari Jumat, 17 Januari pukul 17.00 WIB. Isi proposal mencakup hal-hal berikut:

  1. Proposal teknis yang merinci pendekatan, metodologi, dan timeline.
  2. Proposal finansial termasuk rincian biaya.
  3. CV konsultan utama dan anggota tim (jika ada)
  4. Contoh pekerjaan serupa sebelumnya.

Yayasan Penabulu akan meninjau semua proposal secara cermat berdasarkan kerangka yang telah ditentukan. Daftar kandidat potensial yang lolos seleksi akan disusun

Penjelasan lebih rinci dapat diunduh melalui ToR yang terlampir

Terms Of Reference

ToR-Baseline_reporting

Call For Proposal Jasa Penyelenggara Acara

Didirikan pada tahun 2003, Yayasan Penabulu adalah organisasi nirlaba Indonesia yang berperan sebagai Civil Society Resources Organization (CSRO). Berkomitmen memperkuat inisiatif lokal dan solusi berkelanjutan, dan mengamplifikasi suara masyarakat sipil Indonesia, Penabulu terus beradaptasi terhadap dinamika zaman. Sejak akhir November 2023, Penabulu menjadi Prospective Affiliate Oxfam International dan kini sedang mempersiapkan diri menuju status Full Affiliate (anggota konfederasi penuh).

Proses menjadi Anggota Konfederasi Penuh ini merupakan langkah strategis yang membuka peluang bagi Penabulu untuk memperluas dampaknya di tingkat lokal dan global. Dengan bergabung dalam jaringan global Oxfam, Penabulu dapat memperluas peran, memperkuat jaringan kolaborasi serta mengangkat isu dan solusi lokal Indonesia ke panggung internasional.

Transformasi ini dilandasi pada kerangka kerja Mandala Penabulu Oxfam, yang berfokus pada empat klaster program/ pilar utama:

(1) Ruang Sipil yang Terbuka dan Aman,

(2) Keadilan Ekonomi dan Bisnis yang Bertanggung Jawab,

(3) Ketahanan Iklim, Transisi Energi, dan Pemulihan Lingkungan,

(4) Akses Semesta atas Layanan Dasar.

Sebagai bagian dari perjalanan menuju afiliasi penuh dengan Oxfam Internasional, Penabulu menginisiasi rangkaian kegiatan yang berpuncak pada acara “Assembly of Thoughts”, sebagai puncak peluncuran resmi Penabulu sebagai full anggota penuh Konfederasi Oxfam. “Assembly of Thoughts” tidak hanya menjadi momen peluncuran, tetapi juga ruang untuk merayakan keberagaman pemikiran, gagasan, dan inisiatif solusi lokal.

Rangkaian kegiatan menuju puncak acara ini akan melibatkan berbagai sektor, satu diantaranya adalah mahasiswa sebagai generasi muda. Tujuannya untuk memetakan tantangan sekaligus peluang yang dihadapi Indonesia di masa depan yang dapat menjadi ruang kontribusi Penabulu-Oxfam bersama generasi muda. Melalui rangkaian kegiatan ini, Penabulu ingin memperkuat peranannya sebagai organisasi yang berakar pada nilai-nilai lokal yang terhubung secara global, serta mendukung terciptanya perubahan bermakna menuju Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Salah satu rangkaian kegiatan menuju puncak acara adalah Penabulu Goes to Campus: Menjadi Indonesia, berkolaborasi dengan universitas-universitas di Indonesia yang melibatkan perwakilan mahasiswa dan komunitas kampus. Bertema Generasi Penggerak: Memperjuangkan Penegakkan HAM dan Membangun Solusi Ketahanan Iklim, kegiatan ini memfasilitasi generasi muda sebagai salah satu pilar strategis pembangunan melalui partisipasi dan kontribusi mahasiswa terhadap Hak Asasi Manusia yang sering kali terjadi dalam isu Perubahan Iklim.

  1. Tujuan

Penabulu menyelenggarakan Goes to Campus: Menjadi Indonesia sebagai rangkaian kegiatan menuju acara puncak “Assembly of Thoughts” sebagai wadah strategis untuk:

    1. Memperkenalkan Penabulu dan Oxfam kepada generasi muda (mahasiswa);
    2. Menghimpun gagasan generasi muda untuk membangun Indonesia;
    3. Membangun dukungan dan kolaborasi bersama mahasiswa.
  1. Lingkup Pekerjaan
    1. Penyediaan perlengkapan teknis seperti; setting panggung, desain dan cetak dekorasi/backdrop, sound system, perangkat multimedia dan ATK.
    2. Dokumentasi acara berupa foto dan video footage.
    3. Menyiapkan dan layanan konsumsi.
    4. Penyiapan dan produksi merchandise.
    5. Merencanakan dan mengatur akomodasi (tiket, penginapan, per diem dan honor) narasumber, fasilitator dan panitia.
    6. Berkoordinasi dengan pihak kampus (manajemen kampus atau unit mahasiswa) untuk pengaturan acara.
    7. Mengkoordinasikan undangan dan pengisi acara (narasumber dan fasilitator).
  1. Kualifikasi
    1. Merupakan badan usaha yang memiliki pengalaman dalam menangani event minimal 1 (satu) tahun.
    2. Memiliki reputasi baik dan tidak tercela dan domisili yang jelas.
    3. Memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan acara seminar, talkshow dan semacamnya dalam skala menengah sampai besar.
    4. Memiliki pengalaman kerja dengan pihak lembaga swadaya masyarakat dan pihak kampus lebih disukai.
    5. Mampu bekerja sesuai tenggat waktu dan anggaran yang telah ditentukan.
    6. Menyampaikan proposal teknis, finansial dan company profile dan bersedia mengikuti seleksi dan presentasi proposal di hadapan panitia.

Konsultan diundang untuk mengirimkan proposal melalui email ke: operation@penabulu.id dengan subjek: “Proposal Jasa Penyelenggara Acara (EO)” Proposal harus diterima paling lambat hari Senin, 30 Desember  2024 pukul 17.00 WIB. Isi proposal mencakup hal-hal berikut:

  1. Proposal teknis yang merinci pendekatan dan timeline.
  2. Proposal finansial termasuk rincian biaya.
  3. Company Profile dan CV Tim Pelaksana
  4. Contoh pekerjaan serupa sebelumnya.

Yayasan Penabulu akan meninjau semua proposal secara cermat berdasarkan kerangka yang telah ditentukan. Daftar kandidat potensial yang lolos seleksi akan disusun

Penjelasan lebih rinci dapat diunduh melalui ToR yang terlampir

Terms Of Reference

Tender-EO-PB-Road-to-Campus

Call For Proposal The National Consultant Penyusunan Dokumen Analisis Kebijakan Implementasi RUEN dan RUED Di Tingkat Nasional Dan Sub-Nasional

Latar Belakang Proyek

WE FOR JET (Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia) adalah proyek 5 tahun yang diimplementasikan di tujuh distrik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Yayasan Penabulu, PWYP, YPPS, Gema Alam dan CIS Timor, dengan intervensi mencakup nasional, melalui dukungan Oxfam Indonesia, serta di Jakarta sebagai pusat nasional . Tujuan utama proyek ini adalah pada tahun 2028, perempuan dan kelompok rentan di Indonesia dapat memimpin dan mendapatkan manfaat dari transisi energi yang adil dan transformasional, yang meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian mereka. Terdapat empat tujuan spesifik, yaitu:

  1. Perempuan dan kelompok rentan berkontribusi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan di  berbagai  tingkatan  dan  memperoleh  manfaat  dari  transisi  energi  yang  berkeadilan;
  2. Perempuan dan kelompok rentan mampu mengakses dan membeli energi terbaharukan, serta memperkuat UKM yang dipimpin perempuan;
  3. Memperkuat kapasitas CSO, WRO, dan DPO dalam memperkuat suara perempuan dan kelompok rentan menuju transisi energi yang berkeadilan;
  4. Pemerintah menerapkan komponen keadilan gender dalam rencana transisi energi nasional dan sub-nasi

Sasaran utama dari proyek ini, adalah kelompok rentan: perempuan, penyandang disabilitas, dan masyarakat pedesaan yang memiliki akses terbatas pada energi bersih terutama mereka yang berada di wilayah Indonesia Timur. Target sasaran perempuan memiliki hambatan khusus berkaitan dengan kesempatan untuk berpartisipasi di sektor energi, salah satu faktor penghambat diantaranya adalah nilai sosial patriarkhis yang berakar dalam struktur sosial. Oleh karenanya, WE FOR JET bekerja untuk mendorong perempuan dan kelompok rentan mengambil kepemimpinan di sektortransisi energi tersebut, untuk adanya keputusan yang inklusif dan bertanggungjawab, sebagai upaya untuk mengubah norma-norma sosial yang merugikan baik di sektor publik, ataupun domestik.

Pada proyek ini, Yayasan Penabulu memimpin refleksi kebijakan publik yang berkaitan dengan transisi energi melalui aktivitas analisis dokumen kebijakan implementasi RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dan RUED (Rencana Umum Energi Daerah) di tingkat nasional dan sub-nasional pada area intervensi berikut: Level kabupaten (Provinsi NTB: Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur; Provinsi NTT: Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Timor Tengah Selatan), level provinsi NTB dan NTT, dan level nasional. Melalui analisis dokumen kebijakan ini, hasil yang diharapkan adalah adanya informasi mengenai implementasi yang telah dilakukan, peluang, hambatan, dan gap dari RUEN dan RUED di tingkat nasional dan sub-nasional terutama dalam mendorong keadilan gender.

Secara spesifik, penyusunan dokumen analisis kebijakan ini bertujuan untuk:

  1. Mengumpulkan data dan informasi terkait kemajuan pelaksanaan RUEN dan RUED di tingkat nasional dan sub-nasional dalam mencapai target KEN (Kebijakan Energi Nasional);
  2. Memeriksa dokumen RUEN, RUED, dan strategi penganggaran dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dengan menggunakan lensa keadilan gender;
  3. Identifikasi capaian RUED-P dan kontribusinya dalam dokumen nasional, KEN dan dokumen relevan lainnya;
  4. Mengidentifikasi dan menganalisis produk implementasi turunan dan pautan dari RUEN (khususnya RUED-P) di tingkat sub-nasional dengan fokus pada mendorong keadilan gender dan Energi Baru Terbaharukan (EBT) dan tidak terbatas pada Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Peraturan Daerah, Rencana Umum Energi Daerah Provinsi, Peraturan Gubernur Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD), Peraturan Desa/Kepala Desa dan produk implementasi relevan lainnya;
  5. Menyusun rekomendasi untuk pemuthakhiran RUEN dan RUED-P dengan memperhatikan aspek keadilan gender dalam wujud dokumen kertas kebijakan (policy paper).

Metodologi  

Metodologi yang digunakan dalam menyusun dokumen analisis kebijakan implementasi RUEN dan RUED di tingkat nasional dan sub-nasional WE FOR JET tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Timor Tengah Selatan, Sumba Barat Daya, dan Flores Timur), 3 kabupaten Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat dan Lombok Tengah), dan Jakarta menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan penekanan pada pendekatan gender-sensitif dan inklusif terhadap disabilitas. Selain daripada pemerintah, penyusunan dokumen analisis kebijakan ini akan melibatkan secara khusus representasi dari CSO, WRO, DPO, komunitas masyarakat desa dampingan, tokoh adat dan agama, serta pemangku kepentingan lainnya di proyek. Penyusunan dokumen analisis kebijakan akan dilaksanakan melalui 1) penelitian meja (desktop research); 2) diskusi internal dan 3) diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD). Khusus FGD akan dilakukan di area intervensi level provinsi (NTT dan NTB), secara luring. Data dan informasi yang dikumpulkan dan dianalisis, serta kertas kebijakan (policy paper) akan disajikan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang akan dibagikan kepada mitra untuk konsultasi sebelum dokumen difinalisasi.

Metodologi yang valid dan reliabel perlu dipertimbangkan untuk efektivitas sumber daya. Selain itu, untuk efektivitas, terutama waktu, penyusunan dokumen analisis kebijakan ini dapat dilakukan secara paralel di NTB dan NTT.

Deliverables 

Konsultan akan bertanggung jawab atas kualitas dan pengiriman tepat waktu dari hasil-hasil berikut:

  1. Inceptions report of policy analyses document – analisis tentang kebijakan RUEN dan RUED-P area intervensi saat ini dan rencana kerja untuk melaksanakan analisis kebijakan. Inception report akan mencakup timeline, pertanyaan penelitian, metodologi, serta detail outline dalam laporan;
  2. Pengembangan metode pengumpulan data;
  3. Draft policy analyses report dan policy brief – harus dapat disubmit dalam 14 hari setelah pengumpulan data untuk direview oleh Yayasan Penabulu. Review dan feedback atas laporan dapat lebih dari satu kali, bergantung pada kualitas laporan dan sejauh mana komentar dan saran ditindaklanjuti dalam revisi selanjutnya;
  4. Landskap kebijakan di tingkat provinsi dan nasional – sebagai analisis produk turunan dari RUEN dan RUED-P;
  5. Koordinasi untuk sesi validas Sesi ini mencakup presentasi temuan;
  6. Final policy analyses report dan policy brief dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Konsultan diundang untuk mengirimkan proposal melalui email ke: operation@penabulu.id dengan subjek: “PENABULU-WEforJET–Analisis Dokumen Kebijakan-Nama Anda”

Proposal harus diterima paling lambat hari Jumat, 3 Januari 2025 pukul 17.00 WIB. Proposal harus melampirkan:

  1. Profil organisasi (untuk konsultan institusi), CV (untuk konsultan perseorangan;
  2. Proposal yang  mencakup  metodologi  dan  tools  yang  digunakan   pada  saat pengambilan data;
  3. Mencantumkan anggaran termasuk perhitungan pajak
  4. Mencantumkan portofolio dari pekerjaan serupa sebelumnya

Konsultan juga mengisi formulir berikut ini: https://bit.ly/3VKWwnN

Yayasan Penabulu akan meninjau semua proposal secara cermat berdasarkan kerangka yang telah ditentukan. Daftar kandidat potensial yang lolos seleksi akan disusun

Penjelasan lebih rinci dapat diunduh melalui ToR yang terlampir

Terms Of Reference

Update_ToR-Analisis-Kebijakan-Implementasi-RUEN-dan-RUED-di-tingkat-nasional-dan-usb-nasional

Call for Proposal Individual Consultant – Pengembangan Gender dan Inclusive Development (GID) Action Plan-GIDAP

Rencana Aksi Gender dan Pembangunan Inklusif (Gender and Inclusive Development (GID) Action Plan – GIDAP) bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial diintegrasikan ke dalam semua aspek pelaksanaan program. Rencana ini akan menjadi panduan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi oleh perempuan, kelompok marjinal, dan penyandang disabilitas, serta memastikan akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang dalam cakupan program. Penyusunan GIDAP sejalan dengan Kebijakan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan USAID serta tujuan pembangunan inklusif secara lebih luas.

INTEGRASI merupakan salah satu kegiatan dukungan USAID yang dilaksanakan oleh Yayasan Penabulu sebagai implementor untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk mempercepat implementasi Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP). Kegiatan ini dilakukan di 20 kabupaten/kota yang terdistribusi di Provinsi Banten dan Provinsi Sumatera Utara.

Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) memiliki sejumlah cross-cutting issues atau isu lintas sektor yang penting untuk diperhatikan agar mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Penting untuk memastikan bahwa ILP memperhatikan kebutuhan kesehatan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk perempuan, anak-anak, orang tua, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Pendekatan yang sensitif gender dan sosial akan membantu mengurangi kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan, mencegah diskriminasi, dan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Untuk mengawal hal ini USAID INTEGRASI selama tahun pertama telah memasukan berbagai variabel yang dibutuhkan untuk dapat menganalisis inklusi gender dan sosial ke dalam intrumen kerja (seperti daftar hadir peserta) dan juga disagregasi beberapa indikator kerja utama. Namun demikian hal ini masih perlu diperkuat dengan rencana aksi yang lebih konkret untuk memastikan isu gender dan inklusi benar-benar terakomodir di dalam kegiatan USAID INTEGRASI. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan GIDAP yang akan digunakan oleh seluruh tim USAID INTEGRASI.

Tujuan

Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk mengembangkan GIDAP yang akan digunakan oleh seluruh tim USAID INTEGRASI di semua tingkat manajemen.

Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk:

  1. Mengembangkan GIDAP yang komprehensif dengan mengintegrasikan prinsip kesetaraan gender dan pembangunan inklusif ke dalam aktivitas program.
  2. Mengidentifikasi hambatan dan peluang untuk inklusi perempuan, kelompok marjinal, dan penyandang disabilitas.
  3. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi USAID dan peraturan lokal terkait gender dan inklusi sosial.
  4. Memberikan rekomendasi yang dapat diimplementasikan bagi mitra pelaksana dan pemangku kepentingan untuk mengoperasionalkan rencana ini.

Lingkup Pekerjaan

Melakukan analisis situasi

  • Meninjau dokumen program, kebijakan, dan kerangka kerja yang ada.
  • Mengidentifikasi kesenjangan gender dan inklusi dalam aktivitas saat ini.
  • Melibatkan pemangku kepentingan, termasuk perwakilan komunitas, untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.

Menyusun kerangka GIDAP

  • Mendefinisikan tujuan strategis, aktivitas utama, dan indikator kinerja.
  • Mengintegrasikan pendekatan responsif gender dan inklusif yang disesuaikan dengan konteks program.

Memfasilitasi konsultasi pemangku kepentingan

  • Mengorganisir diskusi kelompok terarah dan lokakarya dengan kelompok yang beragam.
  • Memvalidasi temuan dan strategi yang diusulkan bersama pemangku kepentingan.

Menyerahkan dokumen GIDAP final

  • Menyusun, menyempurnakan, dan menyerahkan GIDAP.
  • Menyediakan presentasi dan penjelasan tentang temuan utama dan rekomendasi.

Hasil Kerja

Sesuai dengan lingkup pekerjaan di atas, berikut adalah beberapa hasil kerja yang diharapkan tersedia dengan adanya konsultasi ini:

  1. Laporan awal, termasuk rencana kerja dan metodologi.
  2. Laporan analisis situasi yang menyoroti kesenjangan gender dan inklusi.
  3. Draf GIDAP untuk ditinjau oleh pemangku kepentingan.
  4. GIDAP final yang telah mengakomodasi masukan dari pemangku kepentingan.
  5. Bahan presentasi dan penjelasan.

Konsultan diundang untuk mengirimkan proposal melalui email ke: operation@penabulu.id dengan subjek: “Proposal untuk Integrasi – Pengembangan Gender dan Inclusive Development (GID) Action Plan-GIDAP” Proposal harus diterima paling lambat hari Jumat, 27 Desember  2024 pukul 17.00 WIB.Isi proposal tidak mencakup hal-hal berikut:

  1. Proposal teknis yang merinci pendekatan, metodologi, dan timeline.
  2. Proposal finansial termasuk rincian biaya.
  3. CV konsultan utama dan anggota tim (jika ada)
  4. Contoh pekerjaan serupa sebelumnya.

Yayasan Penabulu akan meninjau semua proposal secara cermat berdasarkan kerangka yang telah ditentukan. Daftar kandidat potensial yang lolos seleksi akan disusun

Penjelasan lebih rinci dapat diunduh melalui ToR yang terlampir

Terms Of Reference

ToR-Pengembangan-Gender-and-Inclusive-Development-GID-Action-Plan-GIDAP

Call for Proposal The National Consultant – Baseline Study For WE FOR JET

WE FOR JET (Women and Vulnerable Group Benefited and Lead on Transformative and Just Energy Transition in Indonesia) is a project supported by Oxfam in Indonesia and implemented by Yayasan Penabulu, PWYP, YPPS, Gema Alam, and CIS Timor. This project operates at both national and local levels, focusing on seven districts in the provinces of East Nusa Tenggara (NTT) and West Nusa Tenggara (NTB), as well as Jakarta as the national hub. The primary goal of the project is that by 2028, women and vulnerable groups in Indonesia can lead and benefit from a just and transformative energy transition, which will enhance their well-being and livelihoods. There are four specific objectives: 1)Women and vulnerable groups actively contribute to decision-making processes at various levels and benefit from the Just Energy Transition; 2)Women and vulnerable groups can access and afford renewable energy (RE), while strengthening women-led small and medium enterprises (SMEs); 3)Strengthened capacity of Civil Society Organizations (CSOs), Women’s Rights Organizations (WROs), and Disabled Persons Organizations (DPOs) to amplify the voices of women and vulnerable groups towards Just Energy Transition (JET) in Indonesia; 4)Government integrates gender justice components into national and sub-national energy transition plans.

This project arises from the reality that vulnerable groups, including women, people with disabilities, and rural communities, have very limited access to clean and affordable energy, particularly in Eastern Indonesia. This energy access inequality is exacerbated by patriarchal social norms that hinder women’s participation in the energy sector, which is often seen as male-dominated work. WE FOR JET not only focuses on providing sustainable energy but also on empowering women and vulnerable groups to lead the energy transition. The project seeks to ensure that women not only gain access to renewable energy but are also actively involved in decision-making processes at all levels, from village discussions to national policies. This approach also includes efforts to shift harmful social norms and reduce gender-based inequality in the distribution of domestic labor.

Yayasan Penabulu will be responsible for conducting the baseline study in the following intervention areas: district level (West Nusa Tenggara Province: West Lombok Regency, Central Lombok Regency, East Lombok Regency; East Nusa Tenggara Province: Southwest Sumba Regency, South Central Timor Regency), provincial level in NTB and NTT, and at the national level. This baseline study will assess the current situation based on the agreed indicators, as well as more specific contextual indicators and key elements related to the project.

In general, this baseline study aims to collect data on the current situation in the target intervention areas and gather data and information related to conditions at the impact, outcome, and output levels as defined in the project’s logical framework. The specific objectives of the baseline study are:

  1. The baseline study aims to evaluate the extent to which women and vulnerable groups, including people with disabilities, are involved in decision-making processes related to energy transition at various levels. It will also identify the barriers they face in active participation, such as domestic work burdens or social norms that limit their roles.
  2. The study will map the level of access women and vulnerable groups have to renewable energy and their ability to use it. It also aims to measure the initial conditions in developing women-led SMEs in the renewable energy sector, including their access to financial and market support.
  3. The baseline will map the involvement of CSOs, WROs, and DPOs in advocating for and campaigning for inclusive energy policies, as well as their ability to collaborate with other stakeholders.
  4. The study will assess how far the government has integrated gender justice components into national energy policies and the energy transition. This also includes measuring the government’s capacity to collect and use gender-disaggregated data to formulate more inclusive policies.
  5. The baseline study will provide baseline values for relevant indicators (if applicable). 6. The baseline study will inform the setting of targets for output and outcome indicators.

The methodology used in establishing the baseline for the WE FOR JET project in three districts of East Nusa Tenggara Province (South Central Timor, Southwest Sumba, and East Flores districts), three districts of West Nusa Tenggara (East Lombok, West Lombok, and Central Lombok districts), and Jakarta involves a combination of quantitative and qualitative approaches, with an emphasis on gender-sensitive and disability-inclusive approaches. A valid and reliable sampling methodology needs to be considered for resource efficiency. Additionally, for effectiveness, particularly in terms of time, this baseline study can be conducted in parallel in NTB (West Nusa Tenggara) and NTT (East Nusa Tenggara).

The consultant will be responsible for the quality and timely delivery of the following results:

  1. Inception Report of Baseline – analysis of the current situation and a work plan for conducting the baseline study. The inception report will include a timeline, research questions, methodology, and a detailed outline for the report.
  2. Development of data collection tools
  3. Draft baseline report – to be submitted within 14 days after data collection for review by Yayasan Penabulu. Review and feedback on the report may occur more than once, depending on the quality of the report and how thoroughly comments and suggestions are addressed in subsequent revisions.
  4. Coordination for validation sessions. This includes presenting findings during validation sessions.
  5. Final baseline report in both Indonesian and English.
  6. Dataset (Excel or SPSS) containing raw data in soft copy form.

Applicants must submit their applications by email to: operation@penabulu.id no later than November 05, 2024, at 5:00 PM WIB. Please write “PENABULU-WEforJET–Study Baseline–Your Name” in the subject line of the email. The application must include:

  • Organization profile (for institutional consultants) or CV (for individual consultants);
  • A proposal that includes the methodology and tools used during data collection.

For more detail explanation can be download the ToR as attached:

Terms Of Reference

ToR-Baseline-WE-For-JET

Konsultan Individu Penghitungan Tingkat Emisi FOLU pada Direktorat Inventarisasi Gas Rumah Kaca dan Monitoring Pelaporan dan Verifikasi (IGRK MPV)

Dalam rangka mendukung implementasi program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional, Yayasan Penabulu sebagai Lembaga Perantara dalam penyaluran dana program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional , dengan ini kami membuka proses pengadaan Konsultan Individu  pada program FCPF Carbon Fund di Direktorat IGRK MPV, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan rincian sebagai berikut :

Posisi : Konsultan Individu Penghitungan Tingkat Emisi FOLU

Surat Pernyataan Berminat yang berupa surat lamaran pekerjaan dan seluruh dokumen lampirannya disampaikan ke email : lemtara-fcpf@penabulu.id, dengan subject email : FCPF IGRK MPV (Kode posisi), paling lambat pada tanggal 18 Oktober 2024 pukul 17.00 WIB.

Silahkan unduh Kerangka Acuan Kerja dibawah ini :

Kerangka Acuan Kerja

KAK_Jasa_IGRK_Konsultan-Perhitungan-Tingkat-Emisi-FOLU-rev

 

Pengadaan Individual Konsultan Pada Program FCPF Carbon Fund Tingkat Nasional Di Direktorat Mobilisasi Sumberdaya Sektoral Dan Regional (MS2R) Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK)

Dalam rangka mendukung implementasi program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional, Yayasan Penabulu sebagai Lembaga Perantara dalam penyaluran dana program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional , dengan ini kami membuka proses pengadaan Konsultan Individu  pada program FCPF Carbon Fund di Direktorat MS2R, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan rincian sebagai berikut :

Posisi : Konsultan Individu – Knowledge Management System Sumberdaya Perubahan Iklim

Surat Pernyataan Berminat yang berupa surat lamaran pekerjaan dan seluruh dokumen lampirannya disampaikan ke email : lemtara-fcpf@penabulu.id, dengan subject email : FCPFMS2R (Kode posisi), paling lambat pada tanggal 27 September 2024 pukul 17.00 WIB.

Silahkan unduh Kerangka Acuan Kerja dibawah ini :

Pengumuman-pengadaan-Jasa-Konsultan-Management-System-SDPI

Call for Proposal The National Consultant – Baseline Study For Care Connect

Since the end of November 2023, Penabulu, as a locally-rooted national organization, has received Prospective Affiliate status from Oxfam International with a transition period of two years thereafter before fully becoming Indonesia’s representative in the Oxfam International confederation as Penabulu Oxfam. Becoming part of the global Oxfam network will provide more opportunities and strengthen Penabulu’s role as a local organization for the empowerment of Indonesian civil society, connected to the global movement to fight poverty and injustice based on the belief that the future is equal. Penabulu will continue Oxfam in Indonesia’s mission of building lasting solutions to poverty and injustice with a focus on improving lives and promoting the rights of women and girls. We work directly with communities, partners, and women’s rights organizations to challenge the systems that perpetuate inequality and keep people poor. Together, we seek to influence those in power to ensure that women trapped in poverty have a say in the critical decisions that affect them, their families, and entire communities.

The “Care Connect: Action for care workers in the Philippines and Indonesia” (Care Connect) project, spearheaded by Oxfam Canada (OCA) in partnership with 5 local organizations, is a $5.95 million, 4-year initiative designed to transform gender dynamics and improve the lives of women and girls in these countries. The project aims to enhance empowerment, socioeconomic well-being, and the enjoyment of rights among women and girls. This initiative addresses the multifaceted challenges of care work, which includes both unpaid and paid domestic care tasks. Despite the critical role of care work in human well-being and economic sustainability, it remains undervalued and poorly compensated, with significant issues such as child labor and gender-based violence being rampant, particularly in East and Southeast Asia. The Care Connect project emphasizes the need to recognize, redistribute, and reduce unpaid care work while ensuring decent work and fair wages for paid care workers. It also promotes representation, social dialogue, and collective organizing and bargaining for DCWs, drawing on the International Labour Organization’s “5R framework.”

As Care Connect project is now undergoing the beginning phase of its implementation period, Penabulu Foundation is seeking a National Consultant (Individual / team) to conduct Baseline Study for the project. The specific objectives of the baseline study are:

  • To provide an analysis of the current context of the project locations in line with the project outcomes
  • To provide thematic data on care work (paid and unpaid) for domestic and other care workers
  • To provide baseline values and establish benchmark on key project outcome-level indicators.

The National Consultant will be responsible for the overall co-design of methodology and tools with the Lead Consultant, leading the overall coordination for primary data collection, ensuring safe, ethical, and high-quality data collection, data cleaning, data analysis, and reporting. In particular, the consultant needs to ensure that data is collected against the key performance indicators with baseline values clearly tabulated in the final report. The management of the national consultant will be led by the Penabulu Foundation.

Consultants are invited to submit a proposal by email to: operation@penabulu.id with the subject line: “Proposal for Care Connect Indonesia – Baseline Study”. Proposals should be received no later than Tuesday, 10th September 2024 at 5 pm (Jakarta Time). The body of the proposal should be no longer than 10 pages and should include the following:

  • A cover letter outlining relevant experience in reviewing similar projects and models, including experience reviewing or working on care, as well as experience in the relevant geographies
  • A high-level summary of the baseline study, highlighting: any additional proposed research questions, overall methodological approach, data analysis plan, potential technical and operational challenges, and strategies to ensure timely, high-quality deliverables
  • A list of key activities, linked to the proposed activities, within a scheduled timeframe
  • An estimated budget, budget proposal detailing the daily rate of consultancy fee, level of effort and operational cost required to conduct the study (all tax inclusive). Note that all expenses related to in-country data collection (and potential travel) will need to be incorporated into the budget
  • A statement indicating the consultant’s availability for the duration of the contract and flexibility up to a three-month contract extension should delays arise
  • The proposal should also include the following:
  • List of two references who can attest to the teams’ expertise as it relates to this assignment
  • Curriculum vitae of consultant and/or team members
  • Preferred: Two examples of similar work recently completed
  • Confirmation of availability for the assessment period October 2024 – December 2024 with a possible extension for 3 months

Penabulu Foundation will review all proposals closely against this outline. It will determine a shortlist of potential candidates and finalize a contract by September 30th, 2024. The consultancy is expected to start in October 2024.

For more detail explanation can be download the ToR as attached

Pengadaan Konsultan Individu Monitoring dan Evaluasi pada Program FCPF Carbon Fund Tingkat Nasional di Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim KLHK

Dalam rangka mendukung implementasi program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional, Yayasan Penabulu sebagai Lembaga Perantara dalam penyaluran dana program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Tingkat Nasional , dengan ini kami membuka proses pengadaan Konsultan Individu Monitoring dan Evalasi pada Proyek FCPF Carbon Fund di Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Surat Pernyataan Berminat yang berupa surat lamaran pekerjaan dan seluruh dokumen lampirannya disampaikan ke email : lemtara-fcpf@penabulu.id dengan subject email : MonevFCPF- MPI, paling lambat pada tanggal 25 Juli 2024 pukul 17.00 WIB.

Silahkan unduh Kerangka Acuan Kerja dibawah ini :

Pengumuman-pengadaan-jasa-Monev-MPI

Permintaan Penawaran Lelang Pengadaan Barang untuk Kegiatan Program USAID INTEGRASI

Dalam rangka mendukung mplementasi kegiatan USAID INTEGRASI, dengan Ini Panitia Pengadaan Barang Yayasan Penabulu meminta penawaran harga  barang Pengadaan laptop, printer, scanner, dan projector. Rincian dan spesifikasi barang pada dokumen kerangka acuan kegiatan dan dokumen lelang sebagai acuan kepada peserta lelang dalam mempersiapkan penawaran.

Peserta lelang dapat mengirimkan surat pernyataan minat paling lambat tanggal 16 Juli 2024. Hanya perusahaan yang mengirimkan Surat Pernyataan Minat akan diundang dalam proses Aanwijzing lelang ini.

Setelah Aanwijzing lelang ini, peminat serius dapat mengirimkan Surat Penawaran dan Legalitas Perusahaan dengan persyaratan sebagai berikut:

  1. Setiap perusahaan hanya boleh mengirimkan 1 (satu) Surat Penawaran.
  2. Melampirkan Surat Penawaran Harga dan termin pembayaran.
  3. Penawaran dikirim melalui email ke alamat: integrasi@penabulu.id, dengan subject email: Surat Penawaran Lelang Pengadaan Barang – USAID INTEGRASI
  4. Hard copy penawaran, dikirimkan Panitia Lelang Pengadaan Barang – USAID INTEGRASI Komplek Rawa Bambu Satu Jl. D No. 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520.
  5. Waktu pemasukkan terakhir dokumen hard copy penawaran adalah hari Jumat, 19 Juli 2024 pukul 17.00 WIB.

Silahkan unduh Dokumen Kualifikasi Lelang, Jadwal Lelang dan Term of Reference dibawah ini :